Pemberontakan PKI Madiun 1948
Hukum dan politik

Pemberontakan PKI Madiun 1948 

peristiwa.online – 71 tahun semenjak pemberontakan yang dilakukan oleh PKI yang lebih dikenal dengan Peristiwa Madiun. Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 18 September 1948 di kota Madiun. Pemberontakan ini juga dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Pemuda Rakyat dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia.

Pemberontakan ini awalnya terjadi karena beberapa faktor, yang diantaranya adalah kekecewaan atas Perundingan Renvile, kekecewaan atas rasionalisasi jumlah pasukan TN, hasutan dari Musso yang baru kembali dari Uni Soviet. Kelompok yang kecewa dan menentang hasil dari Perundingan Renville membentuk Front Demokrasi Rakyat yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Amir Syarifuddin. Dan Musso yang kembali ke Indonesia mengajak agar Indonesia merapat kepada Uni Soviet.

Pemberontakan pun terjadi pada tanggal 18 September 1948. Para pemberontak berhasil merebut kota Madiun dan membunuh para pejabatnya dan mereka mendirikan Pemerintahan Front Nasional Daerah Madiun. Salah satu korban dari pemberontakan ini adalah Gubernur Jawa Timur yaitu RM Suryo dan dokter pejuang kemerdekaan yaitu dr. Mawardi.

Untuk memulihkan keamanan, maka pihak pemerintah bergerak cepat. Operasi penumpasan dikirim dan berhasil memusnahkan pemberontakan. Musso yang sempat melarikan diri kemudian ditembak mati. Sedangkan Amir dan yang lainnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

“Semoga pemberontakan semacam ini tidak terjadi lagi di masa depan dan kestabilan politik di Indonesia terus terjaga.” ujar Rizky, salah satu mahasiswa hukum.

 

Peliput : Ferdy

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *