Pemilih Pemula Harus Jadi Pemilih Cerdas 

Pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 tinggal menghitung hari, suasana politik pun kian memanas. Pada perhelatan pemilu kali ini, terdapat banyak fakta menarik. Salah satunya yaitu peran besar yang dimiliki para pemilih pemula atau pemilih generasi milenial yang lahir pada awal 1980-an hingga tahun 2000-an.

Besarnya kuantitas pemilih pemula, menjadikan mereka sebagai sasaran strategis untuk memperoleh suara. Berbagai cara dilakukan oleh para peserta pemilu untuk merebut suara mereka, tak terkecuali cara yang tidak benar seperti money politic (politik uang).

Hal ini tentu saja harus dihindari oleh pemilih pemula, jangan hanya karena uang yang tidak seberapa, masa depan negara Indonesia sampai harus dipertaruhkan.

Hafiz Anshari salah satu mahasiswa FH ULM dan sebagai salah satu pemilih pemula, memberikan komentarnya tentang politik uang ini. “Politik uang sudah menjadi tradisi di tempat kita, sangat sulit untuk merubah kebiasaan tersebut. Di tempat kita ini, kebanyakan siapa yang besar isi amplop nya (uang) maka itu yang akan dipilih. Pemilih cerdas masih sangat minim, maksud cerdas disini menilai kepada kemampuan calon tersebut apakah dirinya berkompeten jika sudah terpilih nantinya. Apalagi di daerah pedalaman, masih minim kemauan untuk ke tps jika tidak ada uangnya. Bagi mereka lebih baik bekerja dari pada ke tps. Hal itu dikarenakan mereka belum paham bahwa satu suara dari mereka itu sangat penting untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.

“Saya berharap kepada teman-teman yang menggunakan hak suaranya pada pemilihan nanti itu benar-benar menentukan pilihannya sendiri. Terutama kepada mahasiswa(i), kunci kemajuan negeri ini bergantung kepada pilihan kita nanti. Jadilah pelopor demokrasi yang bersih,” tutur Ananda salah satu mahasiswi FH ULM.

Kita sebagai generasi penerus bangsa harus ikut serta mencegah terjadinya politik uang ini, karena masa depan bangsa ini ada pada pilihan kita nanti.Maka, jadilah pemilih cerdas agar Indonesia menjadi lebih baik kedepannya.

Yuk, wujudkan demokrasi bersih tanpa politik uang!

#peristiwanews

Peliput: Yazid

Editor: Alifa