Bjorka Menyerang, Jokowi Bentuk Tim Khusus
Hukum dan Politik

Bjorka Menyerang, Jokowi Bentuk Tim Khusus 

peristiwa.info – Baru-baru ini Indonesia dikejutkan dengan ulah hacker Bjorka. Pasalnya hacker tersebut menjual data pribadi hasil pembobolan situs pemerintah. Dia pun menjual data tersebut di forum peretas. Bahkan ia mengklaim telah membobol data pendaftaran kartu SIM seluler, data pemilih KPU, data Badan Intelijen Negara (BIN) hingga dokumen rahasia Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo membentuk tim khusus menyusul sejumlah serangan siber dari hacker Bjorka ke instansi pemerintahan. Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate di Istana Kepresidenan Jakarta mengatakan bahwa perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik.

Pembentukan tim dilakukan setelah pemerintah menggelar rapat di Istana Kepresidenan Jakarta. Tim tersebut akan menindaklanjuti serangan-serangan siber yang diterima beberapa waktu terakhir. Jhonny menuturkan tim khusus tersebut terdiri dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Kominfo, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN). Akan tetapi, ia tidak menjelaskan secara rinci kapan tim akan bekerja.

Sebelumnya, hacker bernama Bjorka menyerang sejumlah situs pemerintahan. Dia menjual data hasil pembobolan sejumlah situs pemerintah di internet. Dalam unggahannya, hacker Bjorka menjelaskan telah mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 Mega Byte (MB) dalam bentuk data terkompres.

Sejumlah contoh dokumen juga dicantumkan dalam unggahan yang diberi judul. Antara lain, “Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana”, “Surat Rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup” dan “Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019”.

Selain itu, salah satu kebocoran data yang menggemparkan publik adalah terkait surat-surat Presiden Jokowi. Bjorka mengklaim telah mengantongi surat-surat dari BIN ke Jokowi dalam beberapa tahun terakhir. Namun, klaim itu dibantah BIN.

“Hoaks itu. Dokumen BIN aman terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran,” ujar Juru Bicara BIN Wawan Purwanto kepada CNN , Jumat (9/9).

Peliput : Muhammad Maulana A Qadri

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *