Inilah Alasan Diberlakukannya New Normal
Lifestyle

Inilah Alasan Diberlakukannya New Normal 


peristiwa.online
Wacana New Normal sedang gencar dilakukan oleh pemerintah, dan masyarakat sudah dikondisikan untuk – sebut saja; pusat bisnis, perbelanjaan, kantor, sekolah, tempat peribadatan – mulai bersiap-siap beraktivitas dengan kondisi kehidupan yang baru. Lalu pertanyaannya, amankah bagi kita untuk menjalankan New Normal tersebut?

Saat ini Indonesia tengah menuju era kenormalan baru atau new normal. Pemerintah menyatakan kebijakan ini bukan asal-asalan, melainkan ada faktor keilmuannya.

Namun ada beberapa pihak mengkritisi rencana pemerintah terkait new normal. Tatanan kehidupan baru itu dinilai belum saatnya diterapkan dengan melihat masih fluktuatifnya angka penularan virus Corona di berbagai daerah. “Kalau dari sisi epidemologi seharusnya memang belum saatnya. Dari angka kasus harian keseluruhan di Indonesia itu kan jelas, kita kasusnya fluktuatif, terus meningkat,” kata Pengurus Pusat Bidang Politik dan Kesehatan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr Syahrizal Syarif.

Diberlakukannya New Normal dari sisi ilmu pertumbuhan mikroorganisma (termasuk tentunya virus Covid19), yaitu bahwa pola pertumbuhannya itu terdiri dari; lag phaselog phasestationery phasedeclining phase.

Secara singkat bisa dijelaskan bahwa fase awal ketika virus masuk ke lingkungan dan lalu menyebar, maka itu akan berlangsung perlahan-lahan (lag phase), kemudian setelah itu akan tumbuh menyebar dengan cepat, bahkan secara eksponensial (log phase) sejalan dengan kemampuan manusia beradaptasi.

Tahap selanjutnya, karena mulai ditemukannya metode mengatasi virus tersebut maka pertumbuhan sebarannya akan melambat sehingga mencapai puncaknya (stationery phase). Dan barulah setelah itu akan terjadi fase penurunan (declining phase) yang disebabkan karena penemuan vaksin yang bisa ‘membunuh’ virus tersebut dan manusia juga mulai terbiasa alias imun, sehingga terjadilah kondisi yang landai relatif ajeg besarannya.

Pada kondisi inilah sebetulnya yang disebut kondisi New Normal, yaitu sebuah tatanan kesetimbangan ekosistem yang baru dimana keberadaan virus Covid19 sudah menjadi bagian dari kehidupan dapat ditoleransi manusia.

Peliput : Hanaan

Sumber Foto : Google

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *