Perbedaan Pendapat Antara Mahasiswa Dengan Fakultas Mengenai Wisuda
Kabar Kampus

Perbedaan Pendapat Antara Mahasiswa Dengan Fakultas Mengenai Wisuda 

peristiwa.online – Beberapa Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (FH ULM) mengungkapkan kekecewaannya karena tidak dapat mengikuti Wisuda ke-95 yang rencananya akan dilaksanakan di Auditorium ULM Banjarbaru pada 21 Maret 2020 mendatang.

Hal ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya ialah karena kelalaian pihak fakultas yang terlambat menutup portal KRS. Mereka juga mengatakan bahwa pihak akademik menempelkan tanda peringatan semenjak adanya masalah ini.

Menanggapi hal ini, Wakil Dekan I FH ULM Zakiyah S.H., M.H. menuturkan penjelasannya.
“Sekarang, kelulusan itu tidak lagi pada saat mahasiswa telah ujian skripsi, namun ketika mahasiswa telah mengikuti yudisium.

Adapun persyaratan untuk mengikuti yudisium, yaitu :
1. Mahasiswa harus sudah memperbaiki naskah skripsi yang diujikan;
2. Mengumpulkan kartu konsultasi skripsi;
3. Mengumpulkan buku bimbingan akademik;
4. Bebas peminjaman perpustakaan fakultas;
5. Bebas peminjaman perpustakaan universitas.

Jadi, mahasiswa yang sudah ujian skripsi tidak bisa langsung mendaftar wisuda, perlu waktu dan tahapan yang panjang,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa batas ujian skripsi adalah tanggal 17 Januari dan batas pendaftaran wisuda adalah tanggal 24 Januari. Jika mahasiswa tersebut ujian skripsi mendekati batas yang ditentukan kemungkinan tidak bisa mengikuti yudisium, “kecuali sudah memenuhi lima syarat tadi dan setelah yudisium baru bisa mendaftar wisuda,” tambahnya.

Mengenai kelalaian pihak fakultas yang terlambat menutup portal KRS, ia mengungkapkan bahwa yang berwenang menutup portal adalah pihak rektorat bukan fakultas. Sedangkan untuk tanda peringatan, ia mengatakan tidak mengetahui adanya peringatan tersebut dan meminta mahasiswa mengirimkan bukti kepada beliau jika memang adanya hal tersebut agar bisa ditindaklanjuti.

Banyak perbedaan pendapat mengenai masalah ini baik dari pihak kampus maupun pihak mahasiswa. “Dan juga wajar saja kampus beda pendapat sama mahasiswa yang sebenarnya merasakan langsung dampaknya,” keluh salah satu mahasiswa calon peserta wisuda.

 

Peliput : Haya

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *