Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat, Masih Ada Masyarakat yang Percaya dengan “Kerajaan Fiktif Ini?”
Hukum dan Politik

Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat, Masih Ada Masyarakat yang Percaya dengan “Kerajaan Fiktif Ini?” 

peristiwa.online – Belakangan ini Indonesia dihebohkan oleh munculnya 2 “Kerajaan” yang mengclaim mereka adalah turunan dari kerajaan di masa lalu walaupun legitimasi nya masih dipertanyakan. Lantas mengapa masih ada saja masyarakat yang percaya akan hal itu?

Dikutip dari BBC News, Pendiri dari Keraton Agung Sejagat, Toto Santosa telah ditangkap oleh pihak berwenang dan Toto akhirnya mengaku kerajaannya fiktif belaka. Namun muncul pertanyaan tentang apa yang disebut sebagai ‘kemampuannya‘ dalam menghimpun anggota yang menurut polisi mencapai 500 orang.

Peneliti tentang kemunculan kerajaan – kerajaan ‘baru‘ di Indonesia, yang juga staf pengajar di Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dardias Kurniadi menyebut sosok Toto memiliki kemampuan “masuk ke dalam struktur keyakinan masyarakat sehingga mampu mendapat pengikut dan percaya apa yang dikatakannya“.

Bayu mengamati sebagian besar pengikut Toto berasal dari kalangan menengah ke bawah secara ekonomi, dengan latar pendidikan “kurang memadai” serta sebagian besar berusia tua.

“Pada kondisi masyarakat seperti itu, secara psikologis ketika ada seseorang yang menawarkan, ‘hey, Anda itu penyelamat dunia loh‘ mereka akan tergerak, kata Bayu kepada wartawan di Yogyakarta, Furqon Ulya Himawan untuk BBC Indonesia.

Dia memperkirakan Toto mampu masuk dalam ruang psikologis di mana orang – orang  marginal itu merasa dibutuhkan.

“Mereka butuh untuk diakui dan Toto menawarkan itu. Sehingga ajakannya disambut dengan suka cita. Bahwa itu tidak gratis. Iya tapi dugaan saya, mereka bergabung bukan hanya iming – iming gaji” jelas Bayu lebih lanjut.

Ketika kehadiran Keraton Agung Sejagat menyedot perhatian masyarakat, di media sosial beredar video tentang keberadaan apa yang disebut sebagai Sunda Empire. Pemimpinnya mengklaim membawahi lebih dari 150 negara di dunia.

Sunda itu berartikan sun, matahari. Jadi kekaisaran matahari karena bumi itu berasal dari percikan matahari yang membeku” kata Ki Ageng Ranggasasana, tokoh Sunda Empire, kepada wartawan di Bandung, Yuli Saputra untuk BBC News Indonesia, Minggu (19/1).

Ki Ageng Ranggasasana, kelahiran 1967, mengaku sebagai Gubernur Jenderal Nusantara Territory berpangkat Letnan Jenderal.

Dia membenarkan dirinya adalah orang yang tampil di video yang menjelaskan tentang Sunda Empire. Video yang diunggah di YouTube ini viral dan menjadi sumber pemberitaan sejumlah media massa.

Rangga mengaku keturunan ke 13 Prabu Siliwangi dan meminta dipanggil sebagai His Royal Highnes.

Dia mengklaim, anggota Sunda Empire adalah kepala negara atau kepala pemerintahan dari 196 negara dan rakyatnya adalah semua penghuni bumi.

Saat ini, Sunda Empire mengklaim memiliki pasukan atau anggota di Indonesia sebanyak 17 ribu personil, sementara di Bandung sebanyak 1300 personil. Rangga tidak menjelaskan bagaimana proses rekrutmen anggotanya, tapi dia menegaskan tidak ada syarat tertentu bergabung di kekaisaran matahari.

Merut Widyo salah satu narasumber BBC News, menilai fenomena kemunculan Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat sebagai “gerakan sosial”.

Menurutnya, para pengikut dan pendiri gerakan sosial biasanya percaya pada teori konspirasi dan pseudo science. Mereka juga tidak puas pada tatanan dunia sekarang dan tatanan sosial politik ekonomi di daerah tempat tinggalnya, serta punya ambisi sosial politik ekonomi yang tidak atau belum tercapai, paparnya.

“Lalu mereka memimpikan munculnya kembali kejayaan masa lalu yang mereka anggap sebagai kehidupan yang paling baik untuk diterapkan kembali pada kehidupan sekarang” ujarnya.

Peliput : Fitriadi Rizky

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *