peristiwa.info – Setelah keluarnya hasil pembagian Program Kekhususan (PK), masih banyak Mahasiswa yang kontra terhadap keputusan tersebut, banyak mahasiswa tidak masuk PK yang diinginkan sehingga menuai banyak protes akan sistem baru yang diterapkan ini. Padahal dari tahun-tahun sebelum nya mahasiswa dibebaskan untuk memilih Program Kekhususan sesuai keinginan dan kemampuan masing-masing.
Untuk mahasiswa tidak masuk PK yang diinginkan disediakan juga pengajuan keberatan terhadap hasil keputusan Program Kekhususan, tetapi sama saja mahasiswa menganggap bahwa sistem yang diterapkan sekarang tidak dilakukan secara transparan. Ada beberapa mahasiswa yang kontra dan langsung menanggapi sistem baru tersebut.
Menurut salah seorang mahasiswa berinisial G “sistem baru pemilihan PK tahun ini sangatlah kacau, karena tidak adanya transparansi dari kampus mengenai kejelasan bahwa seseorang tersebut cocok dengan PK yang dipilihkan oleh kampus”.
Menurutnya juga sistem baru ini masih belum matang untuk diterapkan “karna angkatan sebelumnya diberikan kebebasan dalam memilih program peminatan mereka sendiri. sedangkan di angkatan kita kenapa harus dengan sistem yg menurutku belum matang”.
“Menurut saya pribadi, sistem baru yang diterapkan oleh pihak fakultas mengenai pemilihan PK tidak dilakukan secara transparan. Hal ini karena fakultas sama sekali tidak ada melakukan sosialisasi atau mungkin sekedar penyampaian/pengumuman terkait apa saja yang menjadi aspek penilaian dalam sistem pemilihan PK yang baru. Pun terhadap judul yang mahasiswa tuangkan pada gform pemilihan PK, banyak mahasiswa/i yang mengeluhkan bahwa mereka telah mengajukan judul sesuai dengan PK yang diminatinya, tetapi malah terlempar ke PK lain. Sampai saat ini fakultas belum ada memberikan penjelasan mengenai transparansi sistem terbaru pemilihan PK,” ucap salah satu mahasiswa berinisial T.
“Beberapa dari mereka yang tidak masuk PK yang diminatinya mengeluhkan hal tersebut kepada ketua BEM terpilih, melalui google form yang dibuat oleh Ketua BEM terpilih. Sampai saat ini Ketua BEM terpilih masih memperjuangkan keluhan para mahasiswa/i terkait sistem terbaru pemilihan PK. Harapan saya, semoga kita lekas menemukan titik terang,” tutupnya
Terkait masalah ini Ketua BEM terpilih langsung bertemu Dekan FH dan Kaprodi S1 mengenai pembahasan PK ini, dan juga dari pihak BEM dan DPM ikut membersamai mahasiswa untuk menyampaikan suara dan aspirasi nya terkait hal ini.
Meskipun pihak kampus telah memberikan solusi bagi yang keberatan, namun saudara T berpendapat lain, “Hingga saat ini, yang mengisi gform keluhan pembaruan sistem pemilihan PK yang dibuat oleh Ketua BEM terpilih terhitung hampir 150 mahasiswa/i. Menurut saya, jalan keluar terbaik yang sebaiknya fakultas tempuh adalah mengembalikan sistem lama dimana mahasiswa/i diberikan fleksibilitas untuk memilih PK sesuai minat dan kemampuannya, daripada harus melakukan ujian lisan/wawancara kembali yang mungkin akan cukup memakan waktu dan sebenarnya tidak begitu krusial. Terlebih lagi, terdapat jalan keluar yang lebih efektif yang dapat meminimalisir kerugian untuk seluruh pihak.”
Related posts
Recent Comments
Don't Miss
Buku Panduan Penggunaan AI Bagi Pembelajaran di Perguruan Tinggi
peristiwa.info – Kemajuan teknologi kecerdasan artifisial (AI) saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk sistem pendidikan. Oleh karena itu,…
Kolaborasi Pemuda Bakti Banua dan GenBI Kalsel Gelar Kegiatan Lingkungan Sehat Berkelanjutan
peristiwa.info – Minggu, 20 Oktober 2024 Pemuda Bakti Banua (PBB) bekerja sama dengan Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan bertajuk U-Action: “Unity…
Tiktok Kalahkan Google Sebagai Media Informasi, Ini Alasan Gen Z
Studi menyebutkan, Generasi Z atau yang biasa dikenal dengan sebutan Gen Z lebih memilih aplikasi TikTok daripada Google untuk mencari…
Doom Spending, Ancaman Gaya Hidup Konsumtif di Era Digital
Belakangan ini di era digital fenomena doom spending menjadi hal yang menarik untuk dibahas, hal ini dikarenakan doom spending kerap…
ChatGPT Berbayar, OpenAI Umumkan Tarif Rp333 Ribu per Bulan
Peristiwa.info- OpenAI, perusahaan yang mengembangkan ChatGPT akan mulai mengenakan biaya langganan sebesar Rp333 ribu per bulan. ChatGPT yang semakin populer…
Menelusuri Jejak Awal Mula Penetapan Hari Jadi Kota Banjarmasin
peristiwa.info – Kota Banjarmasin, kini merayakan usia ke-498, berakar dari perkampungan “Banjarmasih,” yang didirikan pada 24 September 1526. Tanggal ini…
Keluarga McCallister dalam Home Alone: Telaah Keuangan oleh The New York Times Mengungkap Status 1 Persen
peristiwa.info – The New York Times menghitung angka-angkanya untuk mencoba menjawab pertanyaan kuno: Seberapa kaya sebenarnya keluarga McCallisters? Sudah 33…
Peralihan Musim di Indonesia Memberikan Dampak Positif dan Negatif
peristiwa.info – Saat ini Indonesia memasuki masa pancaroba, pancaroba adalah masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan atau musim…
Merayakan Hari Raya Idul Adha, Waspada Kolesterol Menyerang
peristiwa.info – Makan daging sepertinya sudah menjadi hal yang wajib dalam perayaan Idul Adha, dengan banyak hidangan lezat dari olahan…
Anda Mengalami Hal Ini? Bisa Jadi Anda Mengalami Dehidrasi
peristiwa.info – Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan cairan atau jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari cairan yang masuk….
Ini 5 Makanan Pencegah Sesak Nafas dan Optimalkan Fungsi Paru-Paru
peristiwa.info – Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat membantu mengoptimalkan fungsi paru-paru agar lebih sehat. Terutama pada orang yang…
Oversleeping Tidak Baik Untuk Kesehatan? Berikut Penyebab dan Gejalanya
peristiwa.info – Rabu (21/6) Waktu yang tepat untuk tidur bervariasi dari orang ke orang. Namun, bagi orang dewasa, tidur lebih…