Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron? Ini Cara Pengobatan dan Tips untuk Para Penyintasnya
Sains dan Teknologi

Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron? Ini Cara Pengobatan dan Tips untuk Para Penyintasnya 

peristiwa.info – Penyebab Covid-19 telah merebak pada akhir tahun 2019 lalu. Sejak saat itu, virus penyebab Covid-19 ini terus mengalami mutasi dan membentuk varian virus baru, termasuk varian B.1.1.529 atau varian Omicron. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Desember 2021, varian Omicron telah terdeteksi di 77 negara.

Sementara itu, Indonesia termasuk salah satu negara yang telah melaporkan kasus terkonfirmasi pertama varian virus baru pada Kamis, (16/12/2021). WHO juga memperingatkan, bahwa varian Omicron sangat cepat menyebar meski tidak menyebabkan keparahan penyakit. Lalu, apa yang harus dilakukan jika dikonfirmasi terpapar Covid-19 akibat varian Omicron?

1. Isolasi Mandiri

Melansir dari New York Times, Sabtu (18/12/2021) pakar dan ahli kesehatan menyebutkan, ketika tes PCR menunjukkan hasil positif Covid-19, Anda bisa mengisolasi diri sesegera mungkin, bahkan jika tidak bergejala sekalipun. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan isolasi mandiri selama 10 hari setelah positif terpapar virus corona varian apa pun.

CDC merekomendasikan, isolasi mandiri dapat dimulai sejak hari pertama munculnya gejala. Di samping itu, CDC juga menyebut beberapa orang yang telah divaksinasi lengkap mungkin dapat bergerak lebih bebas di sekitar rumah dan dapat sembuh lebih cepat.

Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah, saat gejala Covid-19 terus berlanjut, segera konsultasikan kondisi tersebut dengan dokter dan tetap lakukan isolasi mandiri. Sebab, orang yang sistem kekebalannya rendah atau memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya kemungkinan rentan terhadap infeksi yang lebih lama. Hal tersebut tergantung pada hasil tes, dan masa isolasi mungkin akan diperpanjang hingga 20 hari.

2. Beritahu semua orang yang berkontak langsung dalam sepekan terakhir

Secara umum, panduan tentang isolasi, pemantauan, dan pengobatan cenderung sama seperti pada varian sebelumnya. Dr. Sax menegaskan, ketika Anda dikonfirmasi terpapar Covid-19, beritahu orang-orang yang pernah berkontak langsung dalam sepekan terakhir agar mereka dapat menjalani tes Covid.

“Banyak orang berpikir jika terinfeksi varian Omicron adalah sebuah kegagalan. Ini (Omicron) adalah varian yang sangat menular. Banyak orang yang akan ditularkannya,” ungkap Jha. 

Jangan lupa untuk memberi tahu dokter yang menangani, terutama jika ada memiliki penyakit penyerta, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes yang berisiko lebih tinggi.

3. Pilihan Pengobatan

Para ahli mengatakan, sangat penting untuk selalu memantau gejala Covid-19 yang disebabkan varian Omicron. Gunakan alat pulse oximeter untuk mengamati kadar oksigen dalam darah. Untuk diketahui, pembacaan kadar oksigen pada orang sehat biasanya sekitar 95 hingga 99 persen. Artinya, Anda harus mewaspadai jika kadar oksigen turun menjadi 93 persen atau bahkan lebih rendah.

Konsultasikan dengan dokter, apakah terapi antibodi monoklonal dapat dilakukan untuk membantu tubuh melawan Covid-19 dan menurunkan risiko penyakit parah, terutama bagi orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi.

Sejauh ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengizinkan penggunaan obat oral atau minum produksi Pfizer dan Merck untuk digunakan pasien di rumah.

4. Lakukan tes PCR jika berkontak langsung dengan orang yang positif varian Omicron

Dalam kasus ini, CDC menyebutkan bahwa orang yang divaksinasi lengkap tidak perlu dikarantina setelah kontak dengan seseorang yang memiliki Covid-19 kecuali mereka memiliki gejala. Akan tetapi, mereka harus dites PCR dalam lima sampai tujuh hari setelah kontak, dan tetap menggunakan masker selama 14 hari meski tidak bergejala.

Penyintas Covid-19 berisiko terinfeksi ulang akibat varian Omicron

Penyintas Covid-19 dinilai berisiko mengalami infeksi ulang akibat varian Omicron. Hal ini diakibatkan, tingkat perlindungan yang didapatkan dari infeksi sebelumnya sangat bervariasi. Vaksin yang ada saat ini diduga tidak efektif dalam mencegah paparan varian Omicron. Kendati demikian, vaksin tetap mencegah keparahan penyakit dan kasus rawat inap.

“Sayangnya, infeksi ulang setelah orang-orang ternfeksi Covid sebelumnya, dapat terjadi dan perlindungan dari infeksi sebelumnya sangat bervariasi serta tidak dapat diprediksi. Beberapa orang sepertinya terlindungi dan tidak tertular Covid lagi, dan ada juga yang bisa tertular lagi bahkan penyakit yang cukup parah,” papar Dr. David Rubin, direktur PolicyLab di Rumah Sakit Anak Philadelphia.

Peliput: Muhammad Fitriady Rizky

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *