Mengenal Audisme Terhadap Tuna Rungu
Ilustrasi
Lifestyle

Mengenal Audisme Terhadap Tuna Rungu 

peristiwa.info – Tepat pada tanggal 3 Desember lalu diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional (HDI). Pada peringatan kali ini, Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma sempat menuai kontroversi saat ia memaksa seorang tunarungu untuk berbicara menggunakan mikrofon. Sikap Risma saat itu langsung mendapat kritik dari perwakilan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).

“Saya mau bicara dengan Ibu sebelumnya, bahwasannya anak tuli itu memang harus menggunakan alat bantu dengar, tapi tidak untuk dipaksa berbicara,” kata Stefanus, salah satu anggota Gerkatin, melalui juru bicara bahasa isyarat di Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (1/12).

Ilustrasi. Sumber: CNN Indonesia

Di balik kontroversi tersebut, apa yang dilakukan oleh Risma berkaitan dengan fenomena audisme.

Audisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sikap negatif atau diskriminasi terhadap orang tuli atau orang yang sulit mendengar. Audisme ini biasanya diwujudkan dalam bentuk diskriminasi, prasangka, atau kurangnya kemauan untuk mengakomodasi mereka yang tidak dapat mendengar. Mereka yang memegang sudut pandang ini disebut audis dan sikap menindas yang dilakukan dapat dalam berbagai bentuk.

Audisme tidak selalu merujuk pada orang yang mungkin tidak mengenal budaya tunarungu. Namun, label audis paling sering digunakan bagi mereka yang memiliki pengetahuan tentang budaya tunarungu, tetapi memilih untuk mengabaikan atau menentangnya.

Audisme sama nyatanya dengan bentuk diskriminasi lain dan dampaknya dapat dirasakan sama mendalamnya oleh orang-orang tuli dan sulit mendengar. Sebaiknya, setiap orang melakukan yang terbaik untuk tetap peka terhadap masalah ini. Mengedukasi diri sendiri tentang budaya tuli adalah salah satu cara yang dapat membantu Anda terhindar dari audisme.

Sumber: CNN Indonesia

Peliput: Ester Julia Adelheid Moningka

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *