Memaknai Perubahan Lambang sebagai Identitas ULM Sejak 1961
Kabar Kampus

Memaknai Perubahan Lambang sebagai Identitas ULM Sejak 1961 

peristiwa.info – Lambang Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk pertama kali disulam oleh ibu Hj. Aniah Abdoel Rifai yang merupakan istri salah satu pendiri ULM, dengan waktu pengerjaan selama 2 minggu pada tahun 1961. Dalam perjalanannya, lambang ULM mengalami perubahan-perubahan yang tanpa disadari oleh penggunanya. Perubahan terbaru mengenai lambang ULM secara resmi adalah pada tanggal 3 Maret 2021. Melalui Keputusan Rektor Universitas Lambung Mangkurat Nomor 611/UN8/ HK/2021 Tentang Identitas Visual Universitas Lambung Mangkurat, menetapkan penyempurnaan identitas visual berupa lambang atau logo Universitas Lambung Mangkurat.

Adapun makna dari lambang ULM itu sendiri adalah:

  • Burung Enggang yang berarti kekuasaan, prinsip dan tanggung jawab;
  • Gong dapat bermakna sebagai pembawa pesan kehidupan;
  • Lipan, pada lukisan lipan pada gong menandakan lambang dan simbol dari raja-raja Kalimantan pada masa terakhir mereka kebanyakan adalah lipan.
  • Sinar diartikan memiliki fungsi yakni pemberi kebahagiaan jiwa dan penerangan atau penyebaran ilmu kepada masyarakat. Kiasan dari sinar ini adalah menimbulkan penerangan, penerangan menimbulkan ilmu dan akal, serta ilmu dan akal diharapkan membawa kebahagiaan bagi masyarakat dan bangsa;
  • Lingkaran yang bermakna kebahagiaan;
  • Segi Lima yang bermakna sebagai lima dasar pancasila yang menjadi falsafah hidup berbangsa dan bertanah air negara;
  • Warna merah dan putih melambangkan nasionalisme; kuning keemasan melambangkan kemegahan; dan hitam melambangkan kedalaman jiwa dan ilmu pengetahuan.

Perubahan logo universitas adalah hal yang wajar karena untuk menyegaran dalam organisasi pendidikan. Lambang atau logo ini memiliki nilai filosofis makna yang ingin dicerminkan dalam logo yang ditampilkan.

Bapak Anang Sophan Tornado, S.H., M.H., M.Kn, salah satu dosen FH ULM menyebutkan “Lambang yang baru ini memiliki perbedaan di bagian mulut yang terbuka dan sayap lebih lebar. Kemungkinan dengan adanya perubahan ini, Sivitas Akademika dapat lebih vokal dalam mengeluarkan ide-ide atau pendapatnya. Dan hasil penelitiannya artinya tridarma perguruan tinggi baik itu pengajaran, penelitian atau pengabdian masyarakat itu lebih bisa dibuka atau dijelajahi. Jadi perubahan ini memiliki visi lebih mengedepankan kemajuan,” tuturnya.

Di samping itu, ada pesan dan harapan khusus yang disampaikan mengenai lambang terbaru ULM tersebut “Harapannya dengan perubahan lambang ini bisa membawa ULM kepada sesuatu yang lebih besar dan juga membawa kepada kemajuan, prestasi dan keunggulan. ULM itu lebih maju dalam tanda kutip bersaing dan lebih bisa berkembang dengan banyaknya persaingan terutama pada wilayah Kalimantan itu sendiri,” tutup Anang.

Adapun salah satu mahasiswa ULM menanggapi mengenai perubahan lambang tersebut, “Mengenai perubahan lambang baru sekarang menurutku sah saja. Tapi yang dipikirkan sekarang adalah mengenai lambang yang ada di almamater dan di bangunan-bangunan ULM itu sudah tidak berlaku lagi karena memakai lambang terdahulu dan artinya sekarang harus diganti mengikuti lambang terbaru saat ini,” papar Riko.

Peliput: Nadya Safira

Related posts

Leave a Reply

Required fields are marked *