PWI Berikan Gelar Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia Kepada BJ Habibie

peristiwa.online – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat memberikan gelar “Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia” kepada mendiang Presiden Ketiga Indonesia, Prof. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih akrab dikenal dengan nama BJ Habibie.

Gelar itu diberikan kepada Habibie atas kebijakan dan jasanya membuka peran kebebasan dan kemerdekaan pers di Tanah Air pada saat memerintah 1998-1999. Dilansir dari LINE Today, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyambangi kediaman Presiden ke-3 RI BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (16/9). Kedatangan mereka untuk takziah sekaligus memberikan penghargaan berupa gelar Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia kepada Habibie.

Dalam kunjungan ini, Ketua PWI Atal S Depari bersama Sekjen PWI Mirza Zulhadi, Ilham Bintang, Asro Kamal Rokan, Akhmad Munir, Mirza Zulhadi, Abdul Aziz, dan Suprapto diterima secara langsung oleh anak pertama Habibie, yakni Ilham Akbar.

“Karena kami sadar betul, bahwa kebebasan pers itu kita dapatkan di era Pak Habibie. Bahkan UU Pers itu tanggal 23 September 1999 beliau yang tanda tangani. Saya kira dari situlah euforia pers itu muncul,” kata Atal di lokasi.

Sekretaris Dewan Kehormatan PWI, Ilham Bintang, mengungkapkan pemberian penghargaan ‘Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia’ untuk Habibie bukanlah kali pertama. Pada 2013 lalu, mereka sudah pernah memberikan medali emas kemerdekaan pers untuk Habibie.

“Kalau ada yang bertanya kenapa baru sekarang Pak Habibie mendapatkan penghargaan ini, sebenarnya tidak, 2013 Hari Pers Nasional di Manado, itu kami juga memberi penghargaan medali kemerdekaan pers kepada Pak Habibie, ini bapaknya kemerdekaan pers.” ucap Ilham.

Ilham menambahkan, Habibie berjasa besar hingga menjadikan pers di Indonesia maju seperti sekarang. Dengan kemerdekaan pers, terdapat kontrol untuk mengawal kebijakan dan program pemerintahan. “Masih ingat pada awal-awal sebelum undang-undang (pers) lahir, apa yang dikerjakan Pak Habibie ketika dia diangkat jadi presiden. Pertama adalah mencabut seluruh aturan yang membelenggu pers,” jelas Ilham.

“Sekarang (pers) bisa bebas melakukan kontrol, dan dengan kontrol itu diharapkan kita bisa melakukan negara beradab, seperti yang menjadi impian Pak Habibie,” tambahnya.

Ilham Akbar yang mewakili ayahnya terhormat dan tersanjung dengan penghargaan yang diberikan PWI. Menurutnya, sejak awal Habibie berupaya untuk memberikan kemerdekaan bagi pers. Kata Ilham, Habibie selalu menjelaskan pers sangat dibutuhkan dalam sebuah negara demokrasi. Adanya pers, terdapat banyak informasi terkumpul yang kelak dapat dijadikan masukan bahkan keputusan bagi pemerintah untuk mengambil sikap dan kebijakan.

“Bapak (Habibie) sangat merasakan itu kualitas informasi yang diperoleh itu bisa bertentangan, dua-duanya pembeda ada banyak sumber di dalam pembeda itu dan lebih banyak sumber itu yang ada biarpun nanti tetap harus kita kurasikan sendiri atau dengan tim,” ucap Ilham.

Lebih jauh, Ilham berharap agar pers dapat terus menjalankan fungsinya sesuai dengan prinsipnya dan UU Pers. Ia ingin agar pers dapat terus memberikan informasi yang baik untuk masyarakat.

 

Peliput : Liony

#peristiwaonline

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version