Pemilu 2019 : Gunakan Hak Pilih atau Golput?

Besok, hari Rabu 17 april 2019 adalah hari dimana Pemilu 2019 dilaksanakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Momentun inilah menentukan siapa selanjutnya Presiden Indonesia periode 2019-2024. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia harus mengikuti Pemilu 2019 dengan memilih calon presiden dan wakil presiden yang kita dukung masing-masing.

Tetapi dalam sebuah pemilu, pasti ada saja yang golput (golongan putih) yang berarti tidak memilih sama sekali calon presiden dan wakil presiden untuk kedepannya. Inilah pendapat mahasiswa tentang orang-orang yang golput dalam Pemilu 2019.

“Menurut ku inilah pesta demokrasi. Jadi rugi lah kalau kita golput. Karena suara kita penting bagi kemajuan  bangsa. Karena dalam memilih kita ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini. Pilihlah calon pemimpin dengan hati nurani mu dan pilihlah yang sedikit mudharatnya” ujar Tigor, selaku mahasiswa Fakulstas Hukum ULM.

Dalam pilpres ini memang sangat di sayangkan bagi orang-orang yang golput karena mereka telah membuang hak mereka untuk memilih calon presiden dan wakil presiden. Tetapi ada juga pendapat dari pihak yang golput di pilpres 2019. “Tanggal 17 April 2019 ditetapkan sebagai hari libur demi suatu masa depan bangsa dan negara (pemilu), tapi bagiku sendiri itu bukanlah tentang suatu masa depan bangsa dan negara. Tetapi lebih kepada siapa yang menduduki kursi kekuasaan itu yang kelak akan berpesta bersama para pemilik modal untuk mengebiri rakyat, membuat rakyat menderita, dan merampas kemerdekaan manusia. Selalu mencoba untuk mengintervensi manusia agar strategi atas aksi-aksi mereka dapat berjalan lancar. Janji-janji kampanye dan yg terpampang rapi di baliho seakan-akan hanya dongeng-dongeng yang tak perlu untuk di ingat kembali setelah mendapat kekuasaan. Mengatur segala produk hukum agar sesuai dengan porsi mereka. Para rakyat yangg turun kejalan untuk menuntut hak-hak mereka agar dapat hidup yg lebih layak daripada binatang tidak pernah diperhatikan dengan baik, dan para pemilik modal yang jelas-jelas menjadi biang kerok aspek kehidupan dilindungi dengan berbagai macam cara.” Ujar seorang mahasiswa dari pihak golput yang tidak ingin disebutkan namanya.

Memang benar karena terlalu banyak janji-janji yang tidak pernah ditepati banyak rakyat yang berpikir bahwa pemilihan pilpres dan cawapres tidak berguna. Dan sudah tidak percaya lagi dengan omongan para caleg yang akan dipilih, lalu memilih untuk golput.

“Apabila kita berkaca dari visi misi yang alpa permisi lewat dari paslon yang ada sekarang, tak ada satupun dari paslon yg menghendaki penghapusan hirarki sosial dan pengeksploitasian. Mereka lebih berorientasi pada industrialisasi/kapitalis yang sangat jelas tempat penghisapan dan pengebirian tenaga kerja” tutupnya.

Peliput : Hafiz Fakhri

Editor : Ama

#peristiwanews

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version