Terbongkar! Temuan Penjara Manusia di Belakang Rumah Bupati Langkat, Diduga Perbudak Pekerja Sawit

peristiwa.info – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibuat geger oleh temuan penjara manusia di halaman belakang rumah kediaman Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin. Ia diduga melakukan perbudakan modern.

Mengutip TribunMedan, Penanggung Jawab Migrant CARE, Anis Hidayah, mengungkapkan setidaknya lebih dari 40 orang pernah ditahan di dua penjara milik Terbit.

Penjara manusia di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin. (H/O via TribunMedan)

“Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang pekerja setelah mereka bekerja,” ungkap Anis, Senin (24/1/2022), dikutip dari TribunMedan.

Lebih lanjut, Anis mengatakan para tahanan tersebut dipekerjakan di lahan sawit yang setiap harinya bekerja selama 10 jam, mulai pukul 08.00 hingga 18.00. Kemudian setelah bekerja, para tahanan akan kembali dimasukkan ke penjara oleh Terbit supaya tak bisa ke mana-mana.

“Para pekerja tersebut dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya selama 10 jam, dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore,” ujarnya.

“Setelah mereka bekerja, dimasukkan ke dalam kerangkeng atau sel dan tidak punya akses ke mana-mana,” lanjutnya.

Sebelumnya diketahui, Terbit sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan kasus suap fee proyek infrastruktur di Langkat.

Kendati demikian, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, mengungkapkan penjara di rumah Terbit yang sudah beroperasi selama 10 tahun tersebut telah bekerja sama dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Langkat.

Penjara manusia itu disinyalir digunakan untuk tempat rehabilitasi pengguna narkoba. Namun, ujar Panca, penjara tersebut ilegal alias tak memiliki izin.

“Makanya saya bilang pribadi, belum ada izinnya. Tapi selama ini, saya dalami bagaimana pemeriksaan kesehatan, siapa yang bekerja di sana.”

“Dari penjelasannya di sana, memperkerjakan warga binaan yang sudah sehat,” kata Panca kepada TribunMedan, Senin (24/1/2022).

Kerangkeng manusia di rumah pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin. Foto/Dok.Diskominfo Langkat

Anis Hidayah kembali meyanggah rehabilitasi narkoba di rumah Terbit Rencana hanya sebuah modus. Menurutnya, penjara tersebut digunakan untuk menyiksa para tahanan dengan dipukuli oleh orang suruhan Terbit.

Selain disiksa, para tahanan yang dipekerjakan disebut tak pernah menerima gaji. Setiap hari mereka hanya diberi makan dua kali sehari.

Dugaan ini disampaikan Anis lantaran sejumlah tahanan ditemukan dalam kondisi wajah babak belur ketika KPK menggeledah rumah Terbit.

“Para pekerja yang dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya, sering menerima penyiksaan, dipukuli sampai lebam-lebam dan sebagian mengalami luka-luka,” terang Anis, Senin (24/1/2022), masih dikutip dari TribunMedan.

Hingga saat ini Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku telah menghubungi dan menyiapkan tim di internal Divisi Pemantauan Komnas HAM untuk menjadikan kasus ini sebagai prioritas dengan mengutamakan kecepatan dalam merespon.

Timnya akan melakukan penyelidikan ke rumah Bupati Langkat, di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada pekan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version